A. Kiat-kiat untuk Membaca Cepat
1.
Mempersiapkan diri
Keadaan mental dan fisik seseorang merupakan
kunci-kunci penting untuk menjadi pembaca istimewa. Beberapa saat sebelum sesi
membaca kita perlu meluangkan waktu untuk menyesuaikan keadaan fisik dan mental
kita.
2.
Meminimalkan gangguan
Kegiatan membaca dimulai dengan mencari tempat yang
tenang dan damai. Selain itu bisa mendengarkan musik barok yang bertempo enam
puluh ketukan per menit. Musik dapat menyibukan otak kanan kita yang bebas dan
artistitik, sambil membaiarkan otak kiri kita yang logis memusatkan perhatian
pada bahan bacaan yang ada.
3.
Duduk dengan sikap tegap
Posisi duduk dengan sikap tegap duduk di bagian tepi
depan kursi. Posisi telapak kaki rata di atas lantai dan membuka buku di atas
meja atau bangku yang ada di hadapan pembaca.
4.
Meluangkan waktu beberapa saat untuk menengakan
pikiran
Berikut
langkah-langkah menenangkan pikiran dalam teknik membaca cepat:
a. Menutup mata kemudian menarik nafas panjang dan
membiarkan pembaca rileks sambil membayangkan tempat yang sangat tenang.
b. Memusatkan perhatian pada tempat yang dibayangkan
pembaca dan pembaca berusaha melihat,
mendengar, dan metasakan tempat tenang yang pembaca bayangkan.
c. Ketika membuka mata, pembaca mencoba menyadari
keadaan santai yang dia rasakan.
d. Lihat ke atas dan gerakan mata kita ke arah buku dan
mulailah membaca.
5.
Menggunakan jari atau benda lain sebagai penunjuk
Mata kita secara alamiah mengikuti benda yang
bergerak, maka akan membantu bila ada penunjuk yang dapat diikuti saat mata
bergerak ke bagian bawah halaman Doronglah mata dengan cepat menyusuri bahan
bacaan dengan menggerakan jari sedikit lebih cepat dari pada kecepatan membaca
selama ini.
6.
Melihat sekilas bahan bacaan sebelum memulai membaca
Sebelum membaca, lihatlah sekilas bahan bacaan dan
periksalah daftar isi, judul-judul bab, huruf-huruf yang dicetak tebal atau
dicetak miring, grafik, dan gambar-gambar, dan segalanya yang tampak menonjol.
Dengan persiapan ini kita tahu apa yang diharapkan dan pikiran kita akan
mendapatkan gagasan dari bacaan tersebut.
B.
Kiat-kiat untuk Memahami Isi Bacaan
1.
Memahami Materi yang Dibaca
Untuk memahami materi yang dibaca kita harus tahu
apa yang diperlukan dari bacaan yang kita baca bukan untuk mengerti setiap kata
yang kita baca.
2.
Menjadi Pembaca Aktif
Buatlah teks bacaan menjawab pertanyaan-pertanyaan kita
saat membaca. Ketika kita bertanya, kita memusatkan pikiran ke dalam keadaan
yang lebih menuntut , mengeluarkan gagasan dari teks.
3.
Membaca Gagasan Bukan Kata-Katanya
Kata-kata yang digunakan seorang penulis adalah alat
untuk menyampaikan gagasanya dan satu-satunya cara kita ‘memahami gagsaan”
tersebut adalah dengan membaca kata-kata dalam konteks yang berhubungan.
Ketika membaca satu demi satu kata, otak
harus bekerja lebih keras untuk mengartikannya
4.
Melibatkan Indra
Gunakan indra pendengaaran dengan membaca secara
keras. Bacalah sekali seluruh bacaan itu dengan cepat. Jika buku itu milik kita,
libatkan indra kinestetik dan visual dengan menggaris bawahi hal-hal penting
untuk membantu memahami konsep-konsep kunci.
5.
Menciptakan Minat
Lebih mudah membaca buku ketika kita agak mengenal
subjeknya dan membacanya akan menguntungkan kita dalam bebrapa hal. Misalnya seorang temanmu ingin mengetahui
secara mendalam informasi tentang pendidikan sekolah dasar supaya ia dapat
membantu anak-anaknya untuk berprestasi di sekolah. Untuk pemanasan ia mulai
membaca Among School Children sebuah
novel yang menceritakan seorangbguru kelas 5 SD yang sangat tabah dan penuh
kasih sayang di Massachusetts. Buku ini membuatnya sangat bersemangat dalam hal
itu, sehingga ia tak sabar membaca buku-buku lain yang dapat memberikan lebih
banyak informasi.
6.
Membuat Peta Pikiran dari Materi
Bacaan
Setelah membaca cepat seluruh materi bacaan, buatlah
peta pikiran dengan menggunkan judul-judul bab atau pembagian topik lainnya.
Lalu bacalah sekali lagi secara menyeluruh dan isilah detail-detail yang penting untuk diingat.
C.
Empat Kecepatan Membaca
1.
Reguler
Cara membaca cepat yang relatif lambat dengan
membaca baris demi baris. Biasanya digunakan untuk bacaan santai/ringan.
2.
Melihat dengan Cepat (skimming)
Dilakukan dengan sedikit lebih cepat. Inilah
yang kita lakukan ketika sedang mencari
sesuatu yang khusus dalam sebuah teks misalnya cara kita membaca buku telpon
atau kamus.
3.
Melihat Sekilas (Scanning)
Digunakan untuk melihat isi buku atau melihat isi
sekilas seperti cara kita membaca koran.
4.
Kecepatan Tinggi ( Warp Speed)
Teknik membaca suatu bahan bacaan dengan kecepatan
sangat tinggi dengan pemahaman yang tinggi. Untuk membaca dengan kecepatan
tinggi ada tiga hal yang dapat dilakukan:
a. Meningkatkan penglihatan periferal
Dalam membaca, penglihatan periferal yang lebih luas berarti kemampuan untuk menerima lebih
banyak informasi dalam suatu waktu. Kita dapat membca lebih cepat jika kita
memahami satu frase dalam sekali pandang. Steve Snyder (instruktur membaca
dalam Super Camp) mengembangkan
penglihatan peripheral dengan latihan
“tri-fokus”. Latihan ini dapat menghilangkan
kebiasaan memfokuskan pada satu kata secara terpisah dan memperbaiki kebiasan membaca satu demi
satu kata secara terpisah.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Membagi baris menjadi tiga bagian
2) Ketika membaca, memusatkan mata pada 1/3 bagian
sebelah kiri, lalu 1/3 bagian tengah, dan 1/3 bagian akhir dengan melihat
setiap kelompok kata dengan penglihatan peripheral
dari kata-kata yang dilihat.
Cara lain untuk
mengembangkan penglihatan peripheral adalah
dengan membaca satau halaman sambil memusatkan mata pada bagian putih di antara
kata-kata dan bukan pada kata-katanya sendiri.
b. Membalik halaman
1) Metode menyapu halaman; langkah-langkahnya:
a)
Dengan tangan
kiri kita yang memegang buku terbuka di tengah atas atau tepi kiri, gunakan
tangan kanan untuk menyapu halaman kiri lalu
halaman kanan secara vertical dari atas ke bawah.
b)
Ketika telah
sampai di bagian bawah halaman kanan, raihlah dengan tangan kiri dan baliklah
halaman
2) Metode U;langkah-langkahnya:
Gerakan tangan kanan dengan pola U dari kiri ke
kanan. Dengan cara ini kita takkan “terlena” untuk memperlambat atau berhenti
ketika mata kita menangkap satu kata atau frase.
c. Hyperscan untuk meningkatkan kecepatan mata
Hyperscanning merupakan metode yang baik untuk melihat sekilas
materi bacaan dan memutuskan apakah kita ingin membaca buku yang kita baca atau
tidak.
D.
Pembiasaan Membaca Cepat dalam Waktu 10 menit
1.
Memilih Tempat yang Tenang
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Membacalah di tempat yang sama setiap hari.
b. Dalam berlatih gunakan buku yang telah lama ingin
kita baca.
c. Gunakan timer
untuk mengukur waktu kita dalam membaca.
2.
Psiksiologi Fisiologi
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Duduk tegaklah di ujung kursi dengan buku terbentang
di atas meja +/- 30 cm dari jarak kita duduk.
b. Telapak kaki rata pada lantai.
c. Luangkan waktu untuk menenangkan pikiran dan
bersantai.
3.
Melihat Sekilas Buku Selama Satu Menit
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Lihat dalam buku: judul, isi buku, judul-judul bab,
subbab, gambar-gambar, foto-foto, grafik, dan ringkasan bab.
b. Bertanyalah pada diri sendiri: “Apa yang dibahas
dalam buku yang kita baca?”
4.
Memutar Balik
Buku
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Lakukan latihan membalik-balik halaman secepat
mungkin selama satu menit dengan menggerakan jari ke bawah melintasi setiap
halaman.
b. Ucapkan dengan keras apayang dilihat saat membalik
halaman.
c. Berhenti setelah satu menit dan lihatlah berapa
halaman yang sudah kita balik.
d. Lakukan latihan ini terus menerus dengan target 100
halaman per menit.
5.
Memutar Kembali Buku secara Benar
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Balik halaman dengan cepat menggunakan jari atau
penunjuk lain untuk menggerakan mata melintasi halaman dengan menggunakan salah
satu pola hyperscan.
b. Ajukan pertanyaan saat membalik halaman: tentang
apakah bacaan yang kita baca? Apa yang dikatakan pengarang terhadap buku yang
kita baca? Bagaimana mungkin? Mengapa ini penting?
c. Bayangkan kita berhadapan dengan hadirin yang hendak
bertanya tentang apa yang kita baca dan kita berusaha memberi kesan-kesan
kepada mereka.
Hernacki, Mike dan Bobbi DePorter (2005) Diterbitkan oleh Kaifa, Bandung.